Bagaimana jika dulu kita tidak bertemu?
Bagaimana jika dulu kita memilih untuk tidak saling kenal satu sama lain?
Bagaimana jika dulu kamu tidak menggubris bahan pembicaraan yang aku lontarkan?
Bagaimana jika dulu kamu tidak mau menemaniku tukar uang?
Bagaimana jika dulu aku tidak datang ke sidang skripsimu?
Bagaimana jika...
Bagaimana jika kita bekerja di satu kota yang sama?
Bagaimana... jika...
Bagaimana jika suatu saat impian kita tidak terwujud sesuai dengan yang kita harapkan?
Bagaimana... jika...
Sudahlah.
Gunakanlah "bagaimana jika" untuk membuat Plan B jika Plan A tidak
terealisasi, atau untuk membuat Plan C jika Plan B juga tidak berjalan,
atau untuk membuat Plan D jika Plan C tidak berhasil, atau untuk membuat
Plan Z jika Plan ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXY tidak terlaksana.
Welcome to my wor(l)d!
Kinda blabla but my writings come from deep thoughts. | Instagram: cwidyanandaa
Saturday, February 27, 2021
Bagaimana Jika...
Tuesday, October 22, 2019
Aku Bersyukur #2
Aku bersyukur
Tidak terlahir dalam keluarga yang terlanjur kaya raya
Berada dalam pelukan hangat kedua orang tua yang sederhana dan selalu ada
Punya seorang adik laki-laki yang tulus hatinya
Punya seorang kekasih yang baik hati dan perilakunya
Punya sanak saudara yang mengasihi bagai inti keluarga
Tidak terlahir dalam keluarga yang terlanjur kaya raya
Berada dalam pelukan hangat kedua orang tua yang sederhana dan selalu ada
Punya seorang adik laki-laki yang tulus hatinya
Punya seorang kekasih yang baik hati dan perilakunya
Punya sanak saudara yang mengasihi bagai inti keluarga
Monday, August 19, 2019
Almost is Never Enough (Short Story)
Siang itu, taman itu lebih sepi dari biasanya. Mungkin
karena siang itu lumayan terik dan hari itu adalah hari kerja. Jarang ada orang
yang berjalan-jalan di jam segini pada hari kerja. Aku duduk di salah satu
bangku taman dengan pemandangan sekitar yang lumayan bagus. Aku bisa melihat
kolam air mancur yang ada di tengah taman, jalan setapak yang dibuat
menggunakan batu alam, rumput hijau, semak-semak, dan pohon-pohon besar yang
membuat taman itu rindang dan sejuk. Aku juga bisa melihat beberapa pasang anak
sekolah—mungkin anak SMA, pakaian mereka putih abu-abu—yang sepertinya sedang
berpacaran lalu ingin berjalan-jalan sambil bergandengan tangan mengelilingi
taman yang sepi. Tidak
banyak orang yang ada di sana. Tempat bermain
anak juga sepi karena di sana panas sekali, tidak banyak pohon untuk menutupi
tempat bermain itu.
Saturday, March 9, 2019
Aku Beruntung
Banyak ketakutanku mulai
mengelilingiku beberapa hari ini. Mulai dari ketakutan akan penyesalan masa
lalu, sampai ketakutan akan masa depan. Aku beruntung aku menemukanmu sebelum
ketakutan-ketakutan itu menghantui. Kamu tahu? Aku bisa duduk meringkuk di sudut
kamar bila mereka sudah mulai datang menerorku. Aku beruntung aku menemukanmu
dan bisa membicarakan hal ini denganmu tanpa sedikit pun kamu menghakimiku. Aku
beruntung aku menemukanmu karena kamu bisa meyakinkanku bahwa kamu akan selalu
ada untukku. Dan kamu memang di situ. Selalu ada untukku. Tanpa memperhitungkan
egomu. Sungguh, aku beruntung menemukanmu.
Tuesday, February 12, 2019
Burung dalam Sangkar
Sering kali, aku memerhatikan burung-burung di dalam sangkar. Aku pernah diminta untuk mengurus mereka beberapa hari. Memberi makan, minum, menyemproti mereka, dan membersihkan sangkarnya bila perlu. Kemudian, aku seolah ingin bertanya,
"Apakah kalian betah di sini?"
"Apakah kalian suka hidup seperti ini?"
"Apakah kalian betah di sini?"
"Apakah kalian suka hidup seperti ini?"
Netijen
Melihat ada chat notifikasi dari Line Today membuatku 'gatel' ingin membuka chatroom dan melihat ada berita apa hari ini. Kadang aku sudah tahu judulnya itu clickbait, ya, masih aku buka juga beritanya. Banyak yang aku baca beberapa paragraf pertamanya saja. Ada yang tiap kalimat adalah paragraf, ada yang typo-nya amit-amit banyak banget (desk evaluation gak lulus wis), ada yang kalimatnya sulit dipahami, ada juga yang memberitakannya dengan bagus, detil, dan terorganisasi dengan baik.
Aku
Siapakah 'aku'? Apakah 'aku' itu ada? Apakah sebutan 'aku' adalah untuk diakui? Apakah benar 'aku' memiliki banyak sisi?
Subscribe to:
Posts (Atom)