Monday, June 15, 2015

Menulis Bebas Bahasa Indonesia


Nama   : Marie-Louise C.W.  
NIM    : 141214047               

PERKEMBANGAN DAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
OLEH MAHASISWA DI ERA GLOBALISASI

Perkembangan zaman telah mempengaruhi bangsa Indonesia dalam berbagai aspek. Salah satu aspek tersebut adalah aspek kebahasaan. Banyak kata serapan dari bahasa asing yang masuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sebagai contoh adalah kata percentage dalam bahasa Inggris menjadi ‘persentase’ yang berarti bagian dari keutuhan yang dinyatakan dengan persen. Contoh lainnya adalah kata repertoire dalam bahasa Belanda menjadi kata ‘repertoar’ yang berarti persediaan nyanyian, lakon, opera, yang dimiliki seseorang atau suatu kelompok seni yang siap untuk dimainkan.
            Banyak kata serapan yang baru masuk ke dalam KBBI. Contohnya seperti kata ‘ekspektasi’ yang berasal dari bahasa Inggris expectation yang artinya harapan dan kata ‘elektabilitas’ yang berarti keterpilihan. Kata-kata baru yang diserap ke dalam bahasa Indonesia ini disebabkan oleh penggunaan internet secara mendunia dan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional sebagai pengantar situs-situs terkenal seperti Kaskus dan 9GAG.
            Para pengguna internet mendapat pengetahuan tentang bahasa asing yang sering mereka baca saat mereka mengunjungi situs yang menggunakan bahasa asing. Tak jarang banyak kata serapan baru yang bahkan belum masuk ke dalam KBBI yang sering diucapkan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan kita juga mencampuradukkan bahasa asing tersebut dengan bahasa Indonesia seperti kata ‘men-download’ dan ‘meng-upload.’ Dalam bahasa Indonesia yang baku, kedua kata tersebut seharusnya ‘mengunduh’ dan ‘mengunggah’.
            Mahasiswa adalah sebagian dari pengguna internet yang juga sering mencampur-adukkan bahasa asing dengan bahasa Indonesia seperti contoh di atas. Apalagi dengen penggunaan sosial media yang sedang tren dewasa ini. Terkadang mereka juga mencampur-adukkan bahasa asing dengan bahasa lisan yang digunakan sehari-hari, sedangkan bahasa lisan yang digunakan seringkali merupakan bahasa daerah masing-masing. Hal semacam ini mungkin dapat dimaklumi karena media sosial yang dimiliki tiap pribadi adalah sektor nonformal. Apa yang terjadi jika hal semacam ini ditemukan di sektor formal seperti pembuatan makalah dan karya ilmiah lainnya?
            Kesalahan penulisan dan pemilihan kata atau diksi banyak ditemukan di tiap pembuatan makalah atau karya ilmiah lainnya yang dilakukan oleh mahasiswa. Banyak yang masih tidak bisa membedakan penulisan ‘di’ sebagai kata depan dan ‘di-‘ sebagai imbuhan. Ada yang menggunakan singkatan-singkatan dalam berkirim pesan singkat (SMS) seperti ‘yg’, ‘utk’, ‘skrg’, ‘jg’, ‘dpt’, dan sebagainya. Banyak pula yang masih salah memilih kata yang tepat dalam sebuah kalimat sehingga menimbulkan makna ganda (ambigu). Ada pula kesalahan dalam penulisan huruf kapital dan pemakaian tanda baca sehingga menimbulkan ketidakjelasan dalam satu kalimat. Dan masih banyak lagi kesalahan yang dipengaruhi oleh penggunaan internet terutama sosial media.
            Kesalahan yang kelihatannya sepele ini ternyata fatal dan sepertinya hal ini harus menjadi refleksi kita bersama untuk lebih menghargai bahasa Indonesia. Dunia akan terus berkembang, begitu juga dengan bahasa Indonesia. Banyak kata serapan baru yang akan masuk ke dalam KBBI akibat seringnya penggunaan bahasa asing secara lisan maupun tertulis. Mahasiswa yang hendak membuat makalah atau karya ilmiah lainnya sebaiknya memeriksa kembali apa yang sudah dikerjakan. Setidaknya, agar kesalahan yang dibuat tidak terlalu banyak dan fatal. Menggunakan bahasa Indonesia baku, baik, dan benar memang sedikit rumit, tetapi hal ini sangat penting dipelajari agar kita sebagai orang Indonesia bisa membawa bahasa Indonesia ke hadapan dunia sebagai bahasa yang kita banggakan dan sebagai identitas orang Indonesia yang ramah serta berbudi luhur.

No comments:

Post a Comment