Tuesday, February 12, 2019

Netijen

Melihat ada chat notifikasi dari Line Today membuatku 'gatel' ingin membuka chatroom dan melihat ada berita apa hari ini. Kadang aku sudah tahu judulnya itu clickbait, ya, masih aku buka juga beritanya. Banyak yang aku baca beberapa paragraf pertamanya saja. Ada yang tiap kalimat adalah paragraf, ada yang typo-nya amit-amit banyak banget (desk evaluation gak lulus wis), ada yang kalimatnya sulit dipahami, ada juga yang memberitakannya dengan bagus, detil, dan terorganisasi dengan baik.

Beberapa judul berita yang aku klik tidak sepenuhnya menarik perhatianku. Kadang, aku membuka berita tersebut hanya ingin melihat komentar netijen mahabenar. Sampai-sampai aku membayangkan bagaimana rasanya bila menjadi bahan pemberitaan atau penulis berita lalu dikomentari seperti itu. Tapi pikirkanlah beberapa kali, wahai Netijen budiman yang sering julid tanpa alasan yang jelas, mereka yang kalian komentari juga manusia biasa. Yang menjadi pemberitaan, terlepas mereka memang mau cari sensasi atau apa, mungkin hatinya tersakiti kalau melihat komentar-komentar itu. Lalu penulis beritanya juga kadang dikomen,
"Berita gak mutu."
"Apaan, sih, clickbait."
"Kek gini aja jadi berita."
Helloooo, ngapain kalian buka itu berita kalau sudah tahu nggak mutu atau clickbait. Kalau typonya banyak, okelah, dikomen untuk pembelajaran. Tapi kalau udah tahu nggak mutu trus masih diklik, dibaca, trus akhirnya kalian ngomel, buat apaaa 😂. Coba, deh, jadi penulis beritanya. Are you able to work just like they do?

Sengaja, sih, sering observasi hal-hal 'ngeselin' kayak gini. Kesal sendiri, tapi ini menarik. Ingin tahu saja orang-orang akan berkomentar seperti apa. 😂

P.S.
Pembelajaran juga buat para penulis atau editor berita online, tolong kalau mau post berita dibaca lagi berkali-kali, ya. 😂

No comments:

Post a Comment