Monday, August 19, 2019

Almost is Never Enough (Short Story)

 Siang itu, taman itu lebih sepi dari biasanya. Mungkin karena siang itu lumayan terik dan hari itu adalah hari kerja. Jarang ada orang yang berjalan-jalan di jam segini pada hari kerja. Aku duduk di salah satu bangku taman dengan pemandangan sekitar yang lumayan bagus. Aku bisa melihat kolam air mancur yang ada di tengah taman, jalan setapak yang dibuat menggunakan batu alam, rumput hijau, semak-semak, dan pohon-pohon besar yang membuat taman itu rindang dan sejuk. Aku juga bisa melihat beberapa pasang anak sekolah—mungkin anak SMA, pakaian mereka putih abu-abu—yang sepertinya sedang berpacaran lalu ingin berjalan-jalan sambil bergandengan tangan mengelilingi taman yang sepi. Tidak banyak orang yang ada di sana. Tempat bermain anak juga sepi karena di sana panas sekali, tidak banyak pohon untuk menutupi tempat bermain itu.